Assalamu'alaikum Wr.Wb.
GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA
A. Sejarah Pramuka di Indonesia
2. Dasa Dharma
TALI TEMALI
Selamat siang readers, selamat berhari Jumat riaaaaa ^_^
Ketemu lagi sama aku hehe. Karena ini hari Jumat, maka saatnya buat adik-adik untuk siap-siap berangkat ekskul yang paling greget sepanjang masa yaitu Pramuka. Gimana gak greget? Pembimbingnya aja (guru) panggilannya berubah dari "Pak/Bu" menjadi "Kakak", setua apapun guru kita, kalau beliau jadi pembimbing Pramuka tetep aja dipanggil kakak. Rasanya aku pengen jadi anak-anak lagi nih biar bisa ikut Pramuka juga hehe. Kaya sekarang nih berhubung tahun ajaran baru udah dimulai, maka saat-saat memasuki ekskul wajib inipun tak bisa dihindari. Tapi mau gimana lagi kan ini ekskul wajib, dek. sekali lagi WAJIB!!! Dan biasanya yang mager lebih banyak daripada yang semangat dalam memulai ekskul yang cenderung galak-galak dewannya ini. Sebenernya bukan galak sih ya, tapi lebih ke tegas aja. Yang masih dianggap galak sama andiknya berarti dewannya gagal tegas :v oops sorry kakak. jangan dihukum please :D
Nah buat kalian nih adik-adik yang baru aja masuk dalam organisasi ini jangan takut atau malu-malu yah. Kan Pramuka tidak boleh malu :D Biar kalian tambah semangat di hari Jumat yang terik ini, aku mau berbagi sedikit ilmu buat bekal kalian masuk Pramuka. Buat yang udah gak sabar ingin baca, yuk langsung aja simak materinya ya :)))))) Happy reading.. <3 <3 <3
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat
muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka
Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok
anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf
Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah
sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia.
Gerakan Kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda
yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai
organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk
melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk
melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program
latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas
praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota kepanduan
dari 217 negara dan teritori.
GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA
A. Sejarah Pramuka di Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh
kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia
Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan
pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia
dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di
Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini
didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan
Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan
yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda.
Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di
halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan
memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang
membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang
diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong
berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu
Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo
berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri
terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini
pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam
perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo
menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada
tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu
menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan
kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan
Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan
acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan
ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber
1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di
Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik “Penasionalan Kepanduan”.
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka
PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi
bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun
ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling
Filipina.
B. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di
depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu
sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota
perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional
Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan
bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya
penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya
diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal
349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden
Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah
Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin
gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam
itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui,
metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan
yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk
panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof.
Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi
dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljadi Djojo
Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah
Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961
tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan
Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada
tanggal 9 Maret 1961.
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai
Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961
tentang Gerakan Pramuka.
1.
Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.
• Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. menepati Dasadharma.
• Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi
sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati Dasadarma.
Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dasadharma
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
TALI TEMALI
SIMPUL DAN IKATAN (TALI-
TEMALI)
Dalam tali temali, kita sering mencampur adukan antar
tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sekali. Berikut perbedaannya
:
· TALI
= bendanya
· SIMPUL =
antara tali dengan tali
· IKATAN =
tali dengan benda lain (umpamanya dengan kayu dan sebagainya)
PEMELIHARAAN TALI
Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic.
Akan tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali
lapuk. Untuk hal ini, kita perlu merawatnya dengan teliti.
Di bawah ini, kami berikan beberapa jalan untuk memelihara/pemeliharaan
tersebut :
a. Simpanlah
tali pda tempat yang tidak lembab, agar tidak lapuk
b. Letakkan
pada tempat tertentu, sehingga pada saat diperlukan kita mudah mengambilnya.
c. Apabila
tali tersebut basah, sebaiknya cepat di keringkan di panas matahari.
d. Usahakan
gulungan tali mudah di lepas.
BEBERAPA
BENTUK SIMPUL
1.
SIMPUL
TIANG BERGANDA
Fungsi : untuk mengikat orang(korban) dari bawah ke
atas atau sebaliknya
2.
SIMPUL
KURSI
Fungsi : sebagau pengangkat/menurunkan benda atau
orang pingsan.
3.
SIMPUL
KEMBAR
Fungsi : untuk menyambung 2(dua) buah tali yang sama
besar dalam keadaan licin(basah)
4.
SIMPUL
TIANG
Fungsi
: untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat begerak leluasa;
misalnya mengikat leher binatang supaya tidak tercekik
5.
SIMPUL
ERAT
Fungsi : untuk memendakkan tali tanpa memotongnya.
6.
SIMPUL
UJUNG TALI
Fungsi :
agar pintalan pada ujung tali tidak mudah terlepas
7.
SIMPUL TANGAN
8.
SIMPUL ANYAM
Fungsi : untuk menyambung 2(dua) buah tali yang tidak
sama besar dalam keadaan kering(tidak basah)
9.
ANYAMAN MATA
Fungsi : untuk menyambung 2(dua) utas tali yang sama
besarnya
10.
SIMPUL HIDUP
11.
FIGUR ANGKA
12.
SIMPUL LASSO
13.
SIMPUL ANYAM BERGANDA
Fungsi : untuk menyambung 2(dua) buah tali yang tidak
sama besar dalam keadaan licin(basah)
14.
SIMPUL TAMBAT
Fungsi : untuk menambatkan tali pada sesuatu
tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
15.
SIMPUL PRUSIK
16.
SIMPUL PENARIK
Fungsi : untuk menarik sesuatu benda yang cukup besar
17.
SIMPUL MATI
18.
SIMPUL PANGKAL
Fungsi
: untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi simpul pangkal ini
dapat juga untuk memulai suatu ikatan
Kode Semapur
Kode Semapur adalah sebuah kode komunikasi jarak jauh dengan menggunakan dua
buah bendera, biasa digunakan pada kegiatan kepramukaan. Semapur merupakan
salah satu cara dalam mengirimkan pesan, informasi, atau berita dengan
gerakan-gerakan khusus menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau
tangan yang menggunakan sarung tangan dalam pramuka.
Tentang Kode Semapur
Kode Semapur adalah sebuah kode komunikasi jarak jauh dengan menggunakan dua
buah bendera, biasa digunakan pada kegiatan kepramukaan. Semapur merupakan
salah satu cara dalam mengirimkan pesan, informasi, atau berita dengan
gerakan-gerakan khusus menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau
tangan yang menggunakan sarung tangan dalam pramuka. Namun kini umumnya Semapur
menggunakan media bendera yang disebut dengan bendera semapur yang berjumlah
dua buah. Masing-masing bendera berbentuk persegi berukuran 45x45 cm, dengan
perpaduan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna, namun lazimnya
menggunakan warna merah dan kuning. Pengirim pesan hanya menggunakan gerakan
lengan atas untuk mengirim pesan. Sedangkan siku dan pergelangan tangan harus
tetap lurus.
Tata Cara Menggunakan Kode Semapur
- Jika penerima pesan telah siap untuk menerima maka mengirim huruf K.
- Jika penerima belum siap mengirim huruf Q.
- Jika penerima telah siap pengirim pesan mengirimkan huruf-huruf isi pesan satu-persatu.
- Untuk memisahkan setiap kata posisi bendera dipegang bersilang di bawah.
- Jika terjadi kesalahan dalam mengirim berita, kirim huruf E sebanyak 8 kali atau cukup mengirim tanda salah/ANNULIR (posisi 3-7) lalu ulangi kata-kata yang salah.
- Setiap perkataan telah diterima dengan baik penerima pesan mengirim huruf C.
- Jika pengirim berita mengirim huruf I-M-I dirangkai, artinya penerima meminta kata terakhir di ulang. Ulangi kembali mengirim kata terakhir sebelum diteruskan kata-kata berikutnya.
- Untuk menyatakan berita telah selesai dikirim dinyatakan dengan huruf A-R. Tunggu sampai penerima mengirim huruf R yang berarti berita telah diterima dengan baik.
- Untuk mengirim angka diawali dengan memberi tanda angka (mode numerik) dengan cara bendera disilang membentuk huruf X di atas kepala atau posisi bendera 4-5.
- Selanjutnya kirim angka dengan ketentuaan: Huruf A untuk angka 1, huruf B untuk angka 2, huruf C untuk angka 3, huruf D untuk angka 4, huruf E untuk angka 5, huruf F untuk angka 6, huruf G untuk angka 7, huruf H untuk angka 8, huruf I untuk angka 9, dan huruf J untuk angka 0.
- Untuk mengakhiri pengiriman angka kirim huruf V (mode alphabetik). Penerima mengulangi setiap angka yang dikirim sebagai tanda angka yang dikirim telah dimengerti.
Sekilas Sejarah Kode Semapur
Semapur atau dalam sebutan lain Semaphore merupakan perkembangan dari
teknologi optik bangsa kartago dan romawi kuno, namun baru pada tahun 1792
Claude Chappe menyempurnakan simbol-simbol atau gerakan-gerakan yang berisi
pesan dengan menggunakan bendera. Pada saat itu semapur digunakan untuk
menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan perang maupun informasi
lainnya, namun saat ini semapur masih digunakan dalam dunia per kereta apian
dan gerakan pramuka.
SANDI
MORSE
Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca
dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail
pada tahun 1835.
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia
kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode
morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili
titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf
berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan
tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik
dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R
yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya,
huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari
kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus.
Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Kode Morse adalah contoh bentuk komunikasi digital awal.
Morse dapat dapat dilakukan dengan :
1. Suara / Bunyi : missal dengan peluit, terompet dsb
2. Sinar / Nyala : missal dengan senter, lampu, api dsb
3. Gerak : missal bendera, asap, lambaian tangan dsb
4. Tulisan : missal dengan sandi, kode dsb
5. Denyut Listrik : missal pada kabel telegraph
Huruf
Morse
Untuk mempermudah menghafalkan, penulis menyusunnya dalam
kelompok-kelompok tertentu.
Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu :
E =
. I = .. S = …
H = ….
Huruf yang terdiri dari garis (- ) saja, yaitu :
T =
- M = --
O = --- KH = ----
Huruf yang berlawanan, terdiri atas :
A =
.- berlawanan dengan N = -.
U =
..- berlawanan dengan D = -..
V =
…- berlawanan
dengan
B = -…
W=.-- berlawanan
dengan
G = --.
P =
.--. berlawanan dengan X = -..-
R =
.-. berlawanan dengan K = -.-
Huruf yang berbalikkan, terdiri dari :
Y = -.-- dengan Q =
--.-
L = .-.. dengan F =
..-.
Huruf yang tidak ada lawannya, adalah :
J = .--- C = -.-. Z = --..
Tanda Baca :
- Tanda . direpresentasikan dengan .-.-.-
- Tanda , direpresentasikan dengan --..--
- Tanda : direpresentasikan dengan ---...
- Tanda - direpresentasikan dengan -....-
- Tanda / direpresentasikan dengan -..-.
Angka :
- 1 .----
- 2 ..---
- 3 ...--
- 4 ....-
- 5 .....
- 6 -....
- 7 --...
- 8 ---..
- 9 ----.
- 0 -----
Penghafalan dilakukan secara
kelompok huruf EISH TMOKH, AUV NDB, WFY GLQ CJZ
E = .
T = _ R
= ._. F = .._.
I = .. M = _ _ K = _._ L = ._..
S = ... O = _ _ _ W = ._ _ Q = _ _._
H = .... KH = _ _ _ _ G = _ _. Y = _._ _
I = .. M = _ _ K = _._ L = ._..
S = ... O = _ _ _ W = ._ _ Q = _ _._
H = .... KH = _ _ _ _ G = _ _. Y = _._ _
A = ._
N = _. C
= _._. X = _.._
U = .._ D = _.. J = ._ _ _ P =._ _.
V = ..._ B = _... Z = _ _ ..
U = .._ D = _.. J = ._ _ _ P =._ _.
V = ..._ B = _... Z = _ _ ..
Kemampuan menerima dan mengirimkan
kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan
Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Sandi Jari
Sandi Jari |
Sandi Abjad
Sandi Abjad yang greget banget |
Daftar Pustaka
sekian ya tentang Pramuka hari ini, kalau masih ada yang kurang atau mau request sesuatu yang perlu aku bahas di blog ini silahkan isi kolom komentar. :D buat adik-adik yang udah baca postingan ini aku ucapkan terima kasih ya :D semoga bermanfaat.
sampai jumpa di postingan selanjutnya :))) Salam Pramuka!!!
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar