Assalamu'alaikum readers. Kali ini aku bakal kupas tuntas soal jelang kematian Putri Hurrem di serial Abad Kejayaan. sebenernya sedih banget idola yg satu ini harus udahan main filmnya :'(
Di bawah ini pertama-tama aku pengen berbagi soal nasihat yang diberikan Putri Hurrem ke anak-anaknya yang masih hidup -Mihrimah, Selim dan Bayezid-.langsung aja kita bahas.
Sebelum Putri Hurrem meninggal, ia meminta sebuah jamuan besar dan semua orang yang dicintainya berkumpul di istana sebagai permintaan terkhirnya. Di situlah semua anak Putri Hurrem, menantu dan cucu-cucunya berkumpul, tak lupa semua pelayan disiapkan dalam jamuan besar itu.
Putri Hurrem duduk bersanding dengan Baginda Suleiman di atas singgasana. Saat itu Putri Hurrem melihat ke arah anak-anaknya sambil tersenyum. Pertama adalah Mihrimah. Dia mengingat nasihat yang dia katakan pada Mihrimah.
Putri Hurrem to Putri Mihrimah
"Mihrimah~ jangan lupa, mulai sekarang kau akan melindungi Baginda dan melindungi adik-adikmu. Kau harus kuat. Malaikatku yang cantik, kau bisa melakukannya."
selanjutnya dia mengingat nasihatnya pada Pangeran Selim.
Putri Hurrem to Pangeran Selim
"Singkirkan rasa takutmu. Rasa takut memanggil kemarahan dan kejahatan. Beranilah pada saat waktu itu tiba. Kau bisa mendapat apa yang kau inginkan dengan keberanianmu."
dan terakhir, dia mengingat nasihatnya kepada Pangeran Bayezid.
Putri Hurrem to Pangeran Bayezid
"Hatimu harus penuh belas kasih, tapi buat keputusanmu dengan tegas. Akan ada saat di mana kau tidak bisa memberi pengampunan, agar kau bertahan hidup dan meraih kemenangan. Yang paling penting, Bayezid, adalah bertahan hidup. Tetap hidup apapun yang terjadi."
Prolog Putri Hurrem
"Kematian semua orang memiliki warna tersendiri. Warna kematianku adalah hijau zamrud yang diliputi merah api dengan biru dibagian samping. Semua orang memiliki surga dalam diri mereka. Surgaku ada dalam keabadian tanaman dan bunga. Adalah sebuah taman yang diabdikan untuk cinta. Aku, Alexandra La Rosa. Seorang pelayan Rutemia yang dijual ke Ottoman. Pelayan yang dibawa dari Sungai Denifer ke Laut Hitam. Gadis yang kehilangan Ibu, Ayah, Adik Perempuan, dan kerabatnya. Alexandra gadis sebatang kara yang malang, yang ingin Tuhan mencabut nyawanya agar dia bisa menemui keluarganya. Yang mengalami kekejaman dunia di usia 17 tahun, yang telah menjalani ribuan kehidupan dalam satu hari. Gadis yang saat ini sudah menyerah. Aku Alexandra La Rosa, aku tidak menceritakan kesedihanku kepada siapapun juga dan aku tidak pernah membaginya. Aku melempar semua masalahku ke sumur yang dalam. Aku melemparnya ke lautan dan gelombang menelannya. Aku menjawab semua orang yang menyakitiku dengan tawa. Aku hanya menangis untuk keluargaku. Aku menciptakan seorang putri dari gadis pelayan itu dan melawan takdir. Sekarang aku telah menjalani kehidupanku dan mengubah takdirku. Aku berada dalam istana Baginda penguasa Ottoman, istana yang sebelumnya ingin aku hancurkan, sekarang menjadi rumahku. Bagaimana aku tahu hatiku yang menginginkan balas dendam akan mencintai lagi. Aku adalah Hurrem, pelayan Baginda Kaisar Ottoman, wanitanya, tuan putrinya, ibu ke5 anaknya, istrinya. Hurrem. Aku dicintai, dan dibenci oleh musuk-musuhku. Aku telah menyerahkan nyawaku dan mengambil nyawa. Aku bangkit dari posisi terendah ke puncak dunia. Aku telah berjalan melewati api, aku telah terbakar dan dipadamkan. Aku adalah Putri Hurrem, aku adalah jiwa dari semua wanita di dunia, dan jiwaku ada di dalam cinta penakhluk hatiku."
Puisi Baginda Suleiman untuk Hurrem
Kau arwahku, batu Amberku, kehadiranku dan kekasihku
Bulanku yang terang, Maharamku, sahabatku
Dan juga, kau adalah kesayanganku
Putriku yang cantik
Hidupku, sisa hidupku dan seluruh hidupku
Anggur Cevserku, kau surgaku, kebahagiaanku
Hariku, mawarku, mawarku yang selalu tersenyum
Kau pohon rindangku, kau adalah jiwaku
Belahan hatiku, taman mawarku, hasratku
Kau adalah permata yang paling berharga untukku
Pagiku, perbincanganku, malamku
Kebahagiaanku, kesenanganku, pestaku
Apiku, matahariku, lilinku
Kau jerukku, delimaku
Kau lilin kamar tidurku
Kecerdikanku, tuanku, rahasiaku, rakyatku
Penasehatku, Putriku, kau penguasaku
Pemimpinku, penguasa hatiku
Kau bungaku, kau permenku, kau hartaku
Dan kedamaian di dalam duniaku
Malaikatku, Yusufku, kehidupanku
Rumah jiwaku, Istambulku, Karramanku
Kau adalah Anatoliaku, Bedasahku, Kipcahku
Baghdadku, Korasanku
Rambut indahmu, alis indahmu, matamu yang berkilau
Aku sungguh terpesona
Jika aku mati, itu karena kau
Tolong aku, wahai kekasihku
Aku selalu membicarakanmu
Dan aku selalu memujimu
Jiwaku saat ini berduka
Dan mataku dipenuhi oleh air mata
Aku adalah pria yang sangat mencintaimu
sekian, aku udah gak kuat nulis lagi. sedih rasanya :'( semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar